Minggu, 14 Mei 2017

Bagaimana meningkatkan ketertiban Negara ?

Oleh ; Yosafat N.Manullang
Negara
ilmu negara dalam bahasa Inggris disebut Theory of State atau Political Theory,yang umumnya sudah dipelajari di kalangan mahasiswa ilmu social,politik,maupun hukum. Istilah ilmu negara itu yang memperkenalkan ialah George Jellinek yang dikenal sebagai bapak ilmu negara. Negara menurut beliau adalah “organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu”.Pada umumnya para sarjana berpendapat unsur yang harus dipenuhi untuk terbentuknya suatu negara yaitu :
1. adanya penduduk/warga negara
2. wilayah
3. pemerintahan yang berdaulat
4. pengakuan negara lain

Unsur-unsur ini diperkuat dengan hasil konvensi Montevideo tahun 1993 yang mana keempat unsur tersebut ialah kualifikasi untuk Suatu Negara dianggap sebagai pribadi Hukum Internasional

Ketertiban negara
Maka secara rasional negara/roda pemerintahan dijalankan oleh aparatur sipil negara(yang direkruit dari warga negara juga),warga negara,kepada penduduk artinya kepada manusia.Jadi, manusianya itu harus dibina etik/akhlaknya agar benar,kedisipilinannya bagus dan ini akan mendukung negara itu jadi peraturannya bagus,sistemnya bagus, diisi orang-orang yang juga sebenarnya akhlaknya baik,dan punya tingkat kedisplinan yang tinggi.Lalu,kalau itu terjadi maka negara itu akan menjadi harmoni,jika sebaliknya maka negara itu akan disharmoni, lelah saja mendirikan tapi rakyatnya bandel,tidak mau menaati tata tertib,tidak mau patuh. Pada titik ini tetap ada hubungan antara rakyat dengan negaranya. Contoh ; Negara Jepang.

Di Jepang itu kebanyakan orang naik kereta api,jarang mengendarai mobil,jadi disana itu otomatis,dalam hal ini membeli tiket, keluar tiketnya dia otomatis semua terkomputerisasi. Tiketnya itu terkategorisasi, ada tiket orang biasa(dewasa),tiket anak-anak,tiket lansia(diatas 65 tahun). Untuk orang tua harga tiketnya hanya 50%, anak-anak 30%,orang biasa 100%. Padahal beli tiketnya itu pakai komputer semua.Kalau masuk ke stasiun kereta api,scan tiket pintunya kebuka.
Suatu hari, seorang Profesor bercanda pada mahasiswa Jepang. Kata Profesor “Kenapa kamu tak beli tiket anak-anak atau tiket lansia?,kan gak ada yang tahu” keluar tiket pasang, kan dia gak bisa bedain mana anak kecil,orang tua,dan orang dewasa.Apa yang terjadi ? mahasiswa Jepang itu kaget,dia bilang “Prof,kalau semua orang berpikir seperti profesor ini,sebentar saja perusahaan kereta api Jepang akan bankrupt,dan kita semua jadi susah”. Profesor itu malu juga bertanya bertanya begitu,walaupun itu hanya bercanda-canda.

Dari cerita tersebut artinya apa ? ada kesadaran bernegara. Negara ini bisa hancur, bisa rusak karena ulah segelintir orang yang nakal seperti itu. Nah,kita ini kadang-kadang tidak pernah berpikir seperti demikian. Kita bikin rusak ini,bikin rusak itu, bikin vandalisme sana-sini. Di negara kita contoh kecilnya ; ada orang yang kerjanya itu iseng,uang koin itu dibikin lubang terus dikasih ikat benang sama dia.Lalu,uang koin yang sudah diikat benang itu dicemplungin ke telepon umum,dia nelpon ketawa-ketawa,sesudah selesai nelpon,ditarik/diangkat keluar lagi koinnya. Coba dibandingkan dengan mahasiswa Jepang tadi,jauh sekali. Orang pengguna telpon tadi apakah berpikir bahwa kalau dia terus-menerus kelakuannya seperti demikian,itu Telkom akan bangkrut,nah mereka tak berpikir seperti itu

Berdasarkan perbandingan contoh tersebut kita dapat ketahui bahwa untuk menumbuhkan/meningkatkan ketertiban negara, itu kembali lagi melihat pada akarnya yakni kesadaran bernegara,kesadaran hukum dari yang menjalankan negara kita yaitu Warga Negara. Karena tanpa didukung oleh kesadaran bernegara maka aturan itu hanya seperti “Macan diatas kertas”. Jadi, mari kita semua masing-masing menyalakan kesadaran kita yang mungkin dahulunya pernah padam. Bagaimana menurut saudara-saudari sekalian?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar